Rabu, 25 Juli 2018

RESEP OBAT SAKIT HATI UNTUK MASPUR


[ JJB KE #20 ]

“Aku harus melihat kamu bahagia, meskipun kamu bahagianya sama orang lain bukan sama aku. Tapi satu hal yang harus kamu ingat ! Di sini ada hati yang selalu dengan tulus menyayangi kamu”.
-Mas Pur-

Sumber Foto: Youtube.com


            Potongan adegan perpisahan sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) yang diperankan Mas Pur (Furry Setya) dan Novita (Putri Ane) belakangan viral di dunia maya. Adegan perpisahan keduanya telah sanggup membuat baper penonton dan publik dunia maya dengan kalimatnya yang menohok. Ditambah lagi dengan dikasih bumbu backsound lagu ‘luluh’ (Samson) saat diputus Novita, serta lagu ‘Asal kau bahagia’ (Armada) saat bertemu dipertigaan jalan, duh... sudah pasti bikin suasana tambah baper setengah modiiyaaar  para pemirsa.

            Adegan perpisahan tersebut menjadi trending topik setelah ditonton sekitar 1,1 juta penonton di youtube. Hal tersebut bisa jadi semacam oase dari panasnya berita politik di negeri ini. Tapi terlepas dari itu semua ada beberapa hal yang patut menjadi analisis bahkan pelajaran bagi kita semua. Bagaimana tidak ! perpisahan Mas Pur dengan Novita yang dikabarkan karena tidak direstui orang tuanya itu sudah menjadi polemik di masyarakat nyata selama berabad-abad. Ah, saya rasa mungkin Pak Sutradara ingin menunjukkan paradigma lain dalam dunia sinetron dan drama. Bahwa sinetron atau drama tak selamanya berakhir indah saja yang menjadi perhatian publik seperti yang ada di serial drama Korea.

            Percintaan memang idealnya tidak melibatkan dua orang saja, tetapi juga melibatkan keluarga dan orang tua, karena begitulah budaya yang biasa terjadi di negeri ini. Restu dari orang tua dan keluarga dianggap sangat penting untuk menjadi ukuran melanjutkan hubungan. Walaupun kita sendiri tidak tahu bagaimana usaha Mas Pur dari kalangan menengah ke bawah yang kebetulan berprofesi sebagai tukang ojek dengan muka pas-pasan (Maaf lho mas, kebetulan kita agak sama walaupun gantengan aku dikit hehe), bisa mendapatkan seorang pujaan hati seperti Novita yang cantik, putih, kinclong sekaligus dari kalangan orang mampu. Tapi pada akhirnya maminya tidak setuju karena mungkin dirasa tidak sepadan, dan lebih memilih menjodohkanya dengan Radit brengsek.

Jika segala usaha telah dilakukan namun tak juga mendapatkan restu orang tua biasanya hubungan tersebut akan kandas. Sudah pasti hati yang saling mencinta tersebut akan patah dan terluka, sehebat apapun ia menyembunyikannya. Melihat dari kenyataan di atas, sepertinya memang sah-sah saja jika ada pernyataan bahwa, “Tragedi cinta tak direstui adalah tragedi kemanusiaan paling kejam setelah kapitalisme”. Tapi aksi Mas Pur dengan lontaran ‘kata-kata bijak perpisahan’-nya yang fonumental beserta muka polos nan tulus, telah mampu meyakinkan kita bahwa Mas Pur sesosok aktor yang tegar. Terlebih setelah perpisahan itu Mas Pur memutuskan untuk mudik ke Semarang dan berlibur di sana bersama teman-teman yang lain, hal itu setidaknya sudah menunjukkan bahwa dia menyikapi rasa sakit hati dengan hal-hal positif daripada memilih untuk pergi ke dukun ataupun malah gantung diri.

Sebagai tukang ojek dengan kadar keimanan yang pas-pasan, Mas Pur mungkin belum tahu, bahwa untuk menyembuhkan hati yang sakit itu selain berlibur ada namanya “Tombo Ati” resep dari walisongo yang sudah terbukti ampuh menyembuhkan berbagai penyakit hati. Tombo ati (Obat Hati) tersebut adalah sebagai berikut:
Tombo ati, iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur'an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kembulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo biso ngelakoni
Mugi - mugi Gusti Allah njembatani
Artinya:
Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur'an dan maknanya
Yang kedua, sholat malam dirikanlah
Yang ketiga, berkumpulah dengan orang sholeh
Yang keempat, perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perpanjanglah
Salah satunya, siapa bisa menjalani
Moga - moga Gusti Allah mencukupi

          Teruntuk Mas Purnomo terakhir saya sampaikan, bahwa kami senatiasa berada dipihak sampeyan  #KamiBersamaMaspur karena #MaspurAdalahKita. Semoga rasa sakit hati Mas Pur karena ditinggal menikah oleh Novita sang pujaan hati segera sembuh dan segera mendapatkan penggantinya. Amin.

Sidoarjo, 26 Juli 2018 || Budi Setiawan