Jumat, 29 September 2017

Cinta Ditolak Doa Bertindak

 [JJB Ke#15]
Cinta Ditolak Doa Bertindak

“Cinta ditolak, bukan dukun yang harus bertindak. Bukan juga arak yang harus ditenggak. Cinta ditolak doalah yang harus bertindak.”
-Budi Setiawan

Sumber Foto: https://menyentuhhati.com


Mencintai seseorang memang begitu indah, namun bagaimana jika cinta kamu ditolak oleh dia, menyakitkan bukan? Sebagai manusia awam sudah pasti dan sudah barang tentu jawabanya iya. Padahal kita sudah terlanjur mengidam-idamkan dan berupaya dengan berbagai cara untuk mendapatkan cintanya. Bahkan nggak cuma menyatakan cinta kepadanya langsung, tetapi juga malah sudah menyatakan ke orang tuanya satu bahasa yang lebih kuat lagi. Tapi bukannya kata “I LOVE YOU TOO” atau “AKU TERIMA LAMARAN KAMU” misalnya yang kamu dapat jawaban dari dia, melainkan dia menolak kamu. Duh.. Pasti rasanya mak jlebb...!!!

Menurut pengamatan saya, ada beberapa kalimat variabel penolakan yang biasa diucapkan misalnya: “Maaf, aku belum bisa terima cinta kamu” “Maaf, kamu bukan kriteria aku” Maaf, aku masih ingin fokus kuliah” atau ada yang lebih halus lagi, “maaf, kamu terlalu baik buat aku” Hah terlalu baik tapi kok ditolak? Hehe. Ada lagi yang jawab gini “iya, aku juga sayang sama kamu, tapi hanya sebatas teman”. Tambahan kalimat ‘tapi hanya sebatas teman’ inilah yang tidak begitu indah saat didengar. Terlepas dari variabel kata penolakan yang mana yang digunakan tapi semua pada intiya sama yaitu CINTA KAMU DITOLAK.

Prinsip orang Jahil, jika CINTA DITOLAK DUKUN BERTINDAK. Naudzubillah.. Pernah dengar lagu dangdut  ‘‘jaran goyang’’ yang belakangan ini begitu populer dinyanyiin Via Valen dan Nella Kharisma sebagai berikut:

Apa salah dan dosaku, sayang
Cinta suciku kau buang-buang
Lihat jurus yang kan ku berikan
Jaran goyang, jaran goyang

Sayang, janganlah kau waton serem
Hubungan kita semula adem
Tapi sekarang kecut bagaikan asem
Semar mesem, semar mesem

Jurus yang sangat ampuh, teruji terpercaya
tanpa anjuran dokter, tanpa harus muter-muter
cukup siji solusinya, pergi ke mbah dukun saja
Langsung sambat, “Mbah, saya putus cinta”

Kalau tidak berhasil, pakai jurus yang kedua
Semar mesem namanya, jaran goyang jodohnya
Cen rodok ndagel syarate, penting di lakoni wae
Ndang di cubo, mesthi kasil terbukti kasiate, genjrottt

Coba kita analisa. Sekilas lagu tersebut memang enak banget didengar, tapi tidak dengan isinya. Lagu `Jaran Goyang` menceritakan kisah cinta seseorang yang terabaikan. Bukannya menyerah, dia menggunakan segala cara untuk memperjuangkan cintanya. Orang itu, yang diceritakan dalam lirik lagu, sampai-sampai pergi ke paranormal. Dia menggunakan mantra `Jaran Goyang` untuk menggaet lawan jenis. Padahal kata Rasulullah bila kita mendatangi dukun, sholat kita bisa nggak diterima selama 40 hari, ini bagi yang sholat bagi yang jarang sholat bisa lebih parah lagi lho.

“Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.( HR. Muslim dan Ahmad )

“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad” ( HR.Tirmidzi )

Tuh, kan. Sudah lupain saja. nggak usah pakai ‘jaran goyang’. Karena ‘jaran goyang’ sudah ada penangkalnya. Seperti lagu parodi ‘balasan jaran goyang’ yang dibuat seorang Youtuber bernama Kery Astina. Isi lagu ini cukup membuat orang senyum-senyum sendiri, sangat berisi makna dan lucu. Berikut adalah sedikit cuplikan lirik dari lagu “Balasan jaran goyang” oleh Kery Astina:

Silahkan saja dicoba sayang
Kalo mau pake jaran goyang
Karna ku sudah punya penangkal
Baca Quran baca Quran

Kamu mau pake semar mesem
Supaya aku jadi kesemsem
Aku tiap malam takkan merem
Sholat malem sholat malem

Penangkal yang memang ampuh
Memang sudah terpercaya
Tanpa harus ke dokter
Tak perlu ke orang pinter

Cukup satu solusinya
Pergi ke masjid terdekat
Langsung sholat
Jangan lupa baca Quran

Pengen tambah berhasil
Pake penangkal kedua
Sholat malem namanya
Baca Quran setelahnya.

Memang tak bisa dipungkiri, saat cinta kita ditolak maka hati akan terasa begitu sakit. Karena sejak awal kita telah menggantungkan harapan kita kepada orang yang kita cinta. Bahkan ada juga yang beranggapan “Aku mencintaimu, kamulah milikku”. Sehingga ketika harapan itu pupus ditengah jalan dan si doi ternyata tidak ada rasa dengan kita, kita lalu menyesal dan menyalahkan diri sendiri.

Hal-hal semacam itu kemungkinan kecil terjadi kalau sejak awal kita menaruh harapan itu kepada-Nya bukan kepada si doi. Tak ada cara lain yang lebih ampuh untuk mendapatkan hatinya selain meminta kepada Sang Pemberi Cinta itu sendiri, yaitu Allah. Karena Dia adalah tempat terbaik kita mengadu. Yang paling mengerti tentang apa yang kita butuhkan bukan selalu yang kita minta. Dia lah yang lebih tau siapa jodoh kita sebenarnya yang tertulis dalam skenario-Nya.

Meskipun cinta di tolak,mendingan doa yang bertindak. Bukan doa yang macam-macam,atau doa yang lagi trend sekarang. Misal, bila dia bukan jodohku maka jadikanlah dia jodohku. Lho doa kok maksa, kalau kita di paksa kan juga gak mau,masak mau memaksakan kehendak kita sama Allah.

Doakan saja yang terbaik buat kita sendiri maupun kepada orang yang telah menolak cinta kita. Bila kita mau menerima lagi paham dengan apa yang Allah kehendaki maka InsyaAllah sakit hati kita akan segera terobati. Apalagi doa orang teraniaya kan cepat dikabulkan, pernah dengar hadist itu? Ya, walaupun begitu jangan lantas kita mendoakan yang buruk juga bagi orang yang telah menolak cinta atau lamaran kita.

Doa yang baik akan membawa kebaikan pula bagi orang yang mendoakannya. Misalnya kita berdoa; “Ya Robb, semoga engkau pertemukan jodohnya dengan orang shaleh”. Tidak menuntut kemungkinan bisa jadi orang sholeh yang Allah kirimkan buat dia itu adalah kita. Atau kalau nggak setelah kita berdoa demikian, disamping itu Allah juga sudah menyiapkan calon lain yang lebih cocok untuk diri kita. Bisa saja terjadi kan?

Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)

Soo.. Patah hati itu adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah saat kita patah hati lalu kita putus asa atas kehendak Allah secara berlebihan. Cinta ditolak, bukan berarti kita harus putus asa. Cinta ditolak, bukan berarti tak ada lagi cinta dihari esok. Cinta ditolak, Allah akan selalu dan tetap menerima cintamu.




































Jumat, 08 September 2017

Perbaiki Dirimu Sama dengan Perbaiki Jodohmu

“Perbaiki Dirimu Sama dengan Perbaiki Jodohmu”

JJB Ke #14

“Tak bisa ditebak dimana ia akan berlabuh, tak bisa diperkirakan kepada siapa ia akan tumbuh, tak bisa diprediksi kemana ia akan jatuh, cukup panggil ia dengan nama cinta.” (Budi Setiawan)

Berbicara tentang jodoh, memang selalu menarik, selalu menjadi materi pembahasan yang seru dimanapun dan kapanpun. Terlebih bagi mereka yang sudah menginjak usia dewasa diatas 18 tahun, sudah barang tentu pembahasan masalah jodoh disini punya tempat tersendiri bagi penantinya. Khususnya bagi para wanita yang masih sendiri akan bertambah tingkat kegalauannya saat melihat satu persatu teman sebayanya telah menemukan jodohnya lalu menikah.
Ayo coba jujur, benar gak? Hehe.

Tunggu dulu, sebenernya apakah kita perlu galau sampai berlebihan seperti itu? Karena setiap minggunya timeline media sosial kita selalu dihiasi dengan foto-foto dan status tentang lamaran, akad nikah maupun resepsi?. Sebagai manusia biasa kita boleh saja baper (bawa perasaan) pada saat-saat tertentu misalnya saat pernikahan ustad muda yang sholeh menikah dengan perempuan yang sholehah , seperti halnya pernikahan antara Muzammil dan Sonia beberapa waktu yang lalu yang sempat menjadi trending topic disosial media. Kalau Korsel punya Song Joo-king dan Song Hye-kyo, Indonesia punya Muzammil Hasballah dan Sonia Ristanti. Sampai banyak muslimah heboh dengan membuat tagar #haripatahhatiduniaakhirat. Mereka merasa kecewa dan patah hati karena sosok ikhwan idamannya ternyata memutuskan menikah dengan seseorang yang bukan dia. Padahal kenal aja enggak, bagaimana bisa patah hati? Boleh saja sih kita merasa baper namun jangan terus menerus dan jangan sampai lebay. Cukup kita doakan saja semoga pernikahan mereka samawa. Selebihnya, yuk intropeksi diri.

Dengan ber-intropeksi diri kita akan memasang cermin untuk melihat seberapa baik atau buruk diri kita.
“Tapikan baik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain?”
Nah, ini sebuah pernyataan yang bagus. Maka sudah semestinya kita juga bercermin kepada orang lain yang kualitas dan kuantitasnya lebih baik dari kita. Untuk mendapatkan jodoh yang sesuai dengan apa yang kita harapkan sudah barang tentu kita harus memantaskan diri dulu, kira-kira kita pantas nggak bersanding dengannya. Karena seperti janji Allah dalam Al-Quran surat An-Nuur ayat 26 dinyatakan bahwa:

“Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan begitu pula sebaliknya. Itu Allah lho yang janji, bukan saya. Masa kamu nggak percaya? Kalau kita menginginkan seorang pendamping hidup yang baik maka sudah semestinya kita perbaiki diri dulu.
“Memperbaiki diri gimana?”
Memperbaiki diri itu dari yang sebelumnya belum baik menjadi lebih baik dari hal terkecil dan dianggap sepelepun. Misalnya biasanya kita bangun kesiangan jadi bangun pagi, biasanya kita bolos kuliah membohongi dosen jadi rajin ngampus, biasanya mandi sehari sekali jadi tiga kali sehari. Pokoknya semua yang kita anggap baik lakukan begitu sebaliknya yang kita anggap buruk kita tinggalkan. Merubah kebiasaan buruk menjadi baik memang tak semudah membalikkan telapak tangan kita. Diperlukan proses yang panjang dan tidak secepat kita memasak mie instan. Perlahan namun tujuan akhirnya pasti.

Islam adalah agama yang sempurna, semua pasti ada solusinya. Kalau hanya masalah jodoh sih gampang. Nah, lalu bagaimana jika lelaki itu seorang pendosa dimasa lalunya kemudian di masa depan ia mengharapkan wanita sholehah untuk hidup bersamanya? Apakah bisa?
Manusia memang tempatnya salah dan dosa. Tapi tak menuntuk kemungkinan jika kita mau untuk bertaubat dan memperbaiki diri kita niscaya Allah akan mengampuninya. Allah sendiri sudah menyebutkan dalam Al-Quran, innallaha yuhibbut tawwabiina wa yuhibbul mutathahhiriin yang artinya, ’’Allah menyukai orang yang bertaubat dan bersuci”. Sebanyak apapun dosa kita dimasa lalu pasti akan dimaafkan jika kita benar-benar memohon untuk dimaafkan oleh Allah. Tentunya harus disertai dengan tindakan nyata selain daripada doa yang kita panjatkan. Memperbaiki dirimu sama halnya dengan memperbaiki jodohmu. Ketika kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk memperbaiki diri. Allah juga sudah mempersiapkan jodoh yang sesuai dengan diri kita. Allah adalah sebaik-baiknya penulis skenario hidup kita. Dan kita tinggal memilih untuk menjadi pemeran yang baik atau yang buruk dalam panggung sandiwara di dunia ini.

Sidoarjo, 08 September 2017 | Budi Setiawan