Kuliah,
Niat Anda Apa?
Bicara masalah niat, otomatis bicara masalah hati. Apa
yang diucap di bibir mungkin bisa dikarang seindah mungkin, tapi apa yang ada
dihati, siapa yang tau? Hanya orang yang bersangkutan dan Allah lah yang tau.
Seperti halnya kata-kata cinta yang mungkin sering kita dengar dari gebetan
atau seseorang yang kita cintai. “Aku mencintaimu”,”Aku sayang kamu”,”Aku butuh
kamu”,”Aku ingin kamu”,”Aku rindu kamu”, bahkan sampai bilang “Aku tak bisa
hidup tanpamu”. Entah ada berapa macam variabel kalimat yang sering dipakai
sebagian besar orang dimuka bumi ini untuk mengekspresikan rasa cintanya pada sang
kekasih. Tapi apakah semua itu datang dari hati? Jawabannya belum tentu.
Andaikan semua kata cinta datang dari hati yang terdalam maka mungkin tidak
akan ada yang namanya putus cinta dan perceraian dalam sebuah hubungan. Karena
dari awal kita sudah punya niat dan komitment untuk mencintainya sepenuh hati
bukan separuh. Betul tidak?
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya segala amal perbuatan itu
tergantung pada niatnya...” Hadis ini sangat masyhur dikalangan umat islam.
Niat atau motif perbuatan adalah hal pertama yang harus ditentukan sebelum
mengerjakan sesuatu. Motif inilah yang membuat satu pekerjaan mempunyai nilai (Value). Pekerjaan boleh sama, tapi
nilai belum tentu sama. Seseorang pemberi bisa saja dikatakan dermawan tapi
jika diketahui bahwa motifnya adalah untuk kampanye pencalonan dalam satu kompetisi
politik misalnya, maka tentu saja ia tak layak lagi menyandang gelar dermawan
lagi. Orang bilang ada udang dibalik batu, memang betul.
Jika ditanya, untuk apa kamu kuliah? Jawabannya adalah
supaya nantinya mudah mendapatkan
pekerjaan. Kuliah adalah untuk bekerja. Inilah jawaban standar yang telah
terdoktrin dan tak layak dipertanyakan lagi .Sudah menjadi hal yang lumrah,
bahkan menjadi semacam mitos yang tabu untuk dilanggar. Apa tidak boleh kuliah
untuk cari kerja? Tentu saja boleh. Semua mahasiswa tentu tak mau menjadi
pengangguran terdidik, termasuk penulis,hehehe. Apa iya kuliah targetnya hanya
kerja? Harta? Atau istilah yang sering kita sebut UUD (Ujung-ujungnya duit)
hehehe. Kalau memang cuma itu targetnya , untuk apa kita kuliah? Lebih baik
kita dari kecil kerja cari modal dan belajar dagang. Mungkin satu atau dua
tahun sudah diketahui perkembangannya.
Sejalan dengan itu Syech Imam Burhanul Islam Azzarnuji
dalam kitab yang ditulisnya ”Ta’alimul Muta’alim” buku yang membahas tentang
etika dalam menuntut ilmu yang dijadikan text
book pesantren yang pada bab-bab awalnya membahas tentang niat belajar.
Niat yang direkomendasikan dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa ” Hendaknya
seorang pelajar berniat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari rida Allah,
bekal diakhirat, membasmi kebodohan dari dirinya dan orang lain, menghidupkan
agama Islam karna agama akan tegak dengan ilmu, selain itu tidak dibenarkan zuhud dan tawakkal yang disertai dengan kebodohan” Ungkap Syech Azzarnuji
dalam kitab beliau. Sekilas niat-niat ini mungkin terkesan jauh dari realitas.
Bahkan mungkin ada yang menanggapi “Ah., pake
agama lagi apa hubunganya?”. Jawabanya adalah karena agama merupakan tuntunan
hidup segala aspek kehidupan manusia, termasuk tentang niat dan mencari ilmu.
Tulisan ini sebenarnya terinspirasi video youtube
deklamasi puisi Ws.Rendra yang berjudul sajak “ Pertemuan mahasiswa “. Dalam video deklamasi
tersebut secara garis besar isinya adalah mengingatkan tentang maksud baik dan
tujuan kita kuliah itu seperti apa. berikut cuplikannya:
Kenapa maksud baik dilakukan
Tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya
Tanah-Tanah digunung sudah menjadi milik orang-orang
dikota
Perkebuanan yang luas
Hanya menguntungkan segolongan kecil saja
Alat-alat kemajuan yang dimporty
Tidak cocok bagi petani yang sempit tanahnya
Tentu saja kita bretanya
“Maksud baik saudara untuk siapa?”
Kita mahasiswa tidak buta!!!
Sajak puisi Ws.Rendra tersebut seakan menjadi cambuk bagi
saya untuk sejenak berfikir dan merenung kembali tentang niat dan tujuan saya
kuliah. Hingga saya juga mencoba ikut membuat video deklamasi puisi Ws.Rendra
ini dikampus STIE Mahardhika Surabaya, sebagai bentuk apresiasi saya atas rasa
sangat dalamnya makna dibalik puisi tersebut. Channel youtubenya bisa dilihat di
sini https://youtu.be/9vdhxgdbR18 .
Yang kita takutkan disini adalah salah niat tersebut menjadi ujung pangkal dan
penyebab para mantan mahasiswa yang telah menjadi pejabat rela menggadaikan
idealisme, menggadaikan rakyat, bahkan menggadaikan bangsa ini. Semoga saja
tidak terjadi demikian.
________________________________________________________________________
Sidoarjo, 22 maret 2017
Budi Setiawan
Sumber:
Kitab Ta’alimul Muta’alim
#kuliah #mahasiswa #tentangniat #kampus #stiemahardhika #cariilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar