#JJM Ke 9
Mencari Sebuah Ritme Hidup Didalam Organisasi
Mencari Sebuah Ritme Hidup Didalam Organisasi
“Sebatang
panah akan mudah patah, tetapi tidak dengan sepuluh di dalam sebuah kemasan”- Pepatah Jepang
Dari kutipan pepatah Jepang diatas kita bisa memetik sedikit makna tentang sebuah organisasi. Makna yang terkandung disini adalah kita akan lebih kuat jika melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Sebaliknya jika kita bersikap individualis kita akan lemah, karena sejatinya kita hidup didunia ini adalah sebagai makhluk sosial disamping sebagai makhluk individualis. Hal itulah yang menyebabkan timbulnya sebuah organisasi. Together we achive more, dengan kebersamaan tim kita akan dapat memperoleh sebuah prestasi dalam organisasi. Kata-kata ini awalnya saya dapatkan saat bekerja disebuah perusahaan yaitu di PT.Arta Boga Cemerlang Surabaya. Dan inilah salah satu quotes yang membuat saya semangat berorganisasi dikampus STIE Mahardhika Surabaya. Seringkali saya memberikan quotes ini sebagai hastag dimedia sosial dalam rangka untuk membangkitkan semangat kebersamaan dalam organisasi khususnya bagi penulis sendiri. Ya, syukur-syukur kalau teman-teman pembaca ada yang merasa termotivasi dengan tulisan tersebut saya anggap itu bonus,he.
Sebagai mahasiswa kadang kita bingung mau menentukan jadi
mahasiswa yang seperti apa. Mau aktif kuliah doang, aktif diorganisasi, atau
dua-duanya. Biasanya yang sulit menentukan pilihan tersebut adalah mahasiswa
baru. Dilema gitu bawaannya. Kalau
masuk masuk takutnya nggak bisa bagi
waktu, kalau nggak daftar takutnya
nyesel.hehe. Awal kuliah dulu, saya juga bingung mau gabung UKM atau Organisasi
apa. Soalnya kakak-kakak senior pada waktu itu mempromosikan UKM dan
organisasinya sama-sama menarik dan bisa menarik perhatian maba, saya kira
dilihat dari cara pembicaraannya sepertinya mereka fresh gradute agen MLM sehingga bisa mempersuasive audiens yang ada. Berawal dari rasa
penasaran dan semangat yang membara akhirnya para mahasiswa baru yang
notabenenya belum tahu kehidupan kampus sebenarnya (masih polos ceritanya)
daftarin diri ke UKM dan organisasi yang membuat mereka tertarik. Pada waktu
itu saya daftarin diri masuk UKM jurnalis karena saya anggap ada ketertarikan
dengan UKM tersebut. Alasan saya masuk UKM itu adalah saya ingin punya keahlian
dalam bidang tulis menulis, terlebih sebelumya hobi saya suka membaca. Jadi
saya pikir waktu itu hobi membaca sebaiknya disandingkan dengan hobi menulis,
biar jodoh kali ya.he
Alasan teman-teman yang lain ikut bergabung di UKM dan
Organisasi pun juga berbeda-beda. Pertama memang karena sudah ada niat entah
itu mencari pengalaman baru, mencari teman baru, mencari kegiatan baru, atau
hanya sekedar mencari gebetan baru dengan syarat dan ketentuan berlaku (Khusus
buat jomblo) eh. Yang kedua mungkin karena ingin mencari popularitas biar cepat
dikenal sama teman-teman mahasiswa yang lain dan juga dosen. Tapi menurut saya
apapun motifnya, gabung di organisasi atau UKM itu baik. Walaupun sebenarnya
motif atau niat yang baik menurut ajaran Islam adalah untuk mencari ilmu dan
pengalaman yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, seperti yang telah
dijelaskan oleh Syech Azzarnuji dalam kitab ta’alimul muta’alimnya dalam bab
niat. Selain itu daripada kita keluyuran gak jelas, ngopi sambil rokoan di warkop , mabuk-mabukan di-bar, atau malah
kegiatannya hanya scroll layar hp di dalam kamar berharap ada yang nge-chat padahal jomblo kan lebih baik ikut
UKM atau organisasi. Iya,nggak?.
Makanya yang sudah ada niatan masuk organisasi atau UKM jangan ragu untuk
daftar. Segera take action mumpung
masih muda. Oke, kalau udah pada
daftar saya lanjut ceritanya ke pengalaman.
Pengalaman
Organisasi dan UKM
Sumber foto:anakuntad.com/2015/07/4 |
Sebenarnya apa sih organisasi itu? Menurut wikipedia.org
organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Berbicara tentang pengalaman organisasi sebenarnya saya mulia mengenal dan
masuk organisasi itu waktu kelas dua SMP. Waktu itu saya mengikuti organisasi
kemasyarakatan yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate sebuah organisasi yang
berfokus pada pencak silat, persaudaraan antar warga dan falsafah-falsafah yang
telah diajarkan oleh pendirinya. Untuk yang di dalam sekolah saya mengikuti
Osis dan menjabat sebagai wakil akan tetapi waktu itu Osis di smp saya masih jarang
mengadakan meeting bersama ataupun
mengadakan sebuah acara. Bisa dibilang waktu itu ke-Osis-an saya masih bisa
dipertanyakan. Karena mungkin waktu itu OSIS di SMP saya belum begitu
terorganisir dan hanya sebagai formalitas saja. Kemudian saya melajutkan
sekolah di Madarasah Aliyah YP.KH.Syamsuddin dalam naungan sebuah pondok salaf
di kota Ponorogo. Disitu semangat ke-organisasian saya bangkit lagi. Dan lagi-lagi
saya bergabung di Osis, pada waktu itu menjabat sebagai bendahara II. Disini
saya baru merasakan aura organisasi yang berbeda jauh dari OSIS yang pernah
saya ikutin diwaktu SMP. Selain itu saya juga ikut dikegiatan pramuka BANTARA.
Bantara kepanjangan dari Bantuan Tenaga Rakyat. Yang merupakan Tanda Kecapakan
Umum (TKU) dari golongan pramuka tingkat Penegak. Kemudian diwaktu kelas dua MA
saya sudah mengikuti empat organisasi sekaligus. Dari 4 organisasi itu
Alhamdulillah saya diberi amanah untuk menjadi pengurus semua. Mulai dari OSIS
saya menjabat sebagai Ketua, Pramuka BANTARA sebagai bendahara I, OSIPP
(Organisasi Santri Intra Pondok Pesantren) sebagai ( maaf yang ini Saya lupa
hehe), dan Safid (Sanggar Kaligrafi Durisawo) Sebagai Humas. Kebetulan waktu
itu SAFID (Sanggar Kaligrafi Durisawo) itu baru dibuka dipondokku. Sehingga
saya perlu menerapkan prinsip Win-win Solutions
disaat dua atau tiga organisasi itu mengadakan acara dalam waktu yang sama.
Terkecuali untuk OSIS pasti selalu saya prioritaskan karena memang saya harus
sadar sebagai ketua tanggung jawab saya lebih besar dari yang lain.
Keinginan untuk aktif dan masuk dalam aktivitas organisasi
berlanjut juga diwaktu saya menginjak bangku kuliah. Dan seperti yang kita
ketahui bersama dikampus terdapat banyak sekali organisasi dan UKM yang ada.
UKM di sini bukan Usaha Kecil Menengah ya, tapi Unit Kegiatan Mahasiswa,he.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti UKM Jurnalis seperti yang saya
ceritakan diawal. Disini tahun pertama masuk jurnalis masih jarang diadakan
acara dan meeting, terhitung waktu
itu kurang lebih hanya lima kali pertemuan dalam satu tahun. Bisa dibilang
jurnalis waktu itu hanyalah semi aktif, atau bisa dikatakan hampir punah. Tapi
yang membuatku terkesan adalah saat saya pertama kalinya diminta kakak pengurus
untuk membuat wawancara dan berita mengenai profil seorang dosen namanya bu
Wulandari Hardjanti dikampus saya. Jujur waktu itu saya senang banget ketika
berita hasil wawancara dosen itu terpasang dimading, serasa benar-benar sudah
menjadi jurnalis beneran,he. Menginjak tahun berikutnya tepatnya di semester
tiga, estafet kepemimpinan Jurnalis diteruskan oleh mbak Angelin Selin sebagai ketua. Atas inisiatif beliau dan
teman-teman lain akhirnya kita membuat struktur kepengurusan Jurnalis yang
baru. Berbekal semangat yang membara, kita ingin menghidupkan kehidupan pers
dikampus kembali. Program-rogram kerja yang sebelumnya berhenti kita jalankan
kembali dan bahkan kita tambahi. Waktu itu saya ditunjuk untuk menjadi pengurus
Koordinator mading dan berlanjut sampai sekarang. Tapi walaupun begitu, saya tidak
puas hanya fokus dimading saya mencoba selalu sempatkan waktu untuk membuat
artikel berita dari wawancara dengan narasumber ataupun artikel-artikel lain
yang bersifat informatif. Karena saya mulai sadar bahwa roh dari UKM Jurnalis
itu adalah sebuah tulisan, terutama berita.
Untuk Organisasi saya memilih masuk di HIPMI PT (Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi). Saya masuk di Hipmi bukan berarti
saya udah punya usaha, sama sekali belum. Karena dalam persyaratan masuk tidak
harus mempunyai usaha dulu, dan kebetulan waktu sekolah di Madrasah Aliyah dulu
saya punya impian ke depan ingin jadi pengusaha, sebagai proses awal untuk
mewujudkan impian itu akhirnya saya daftarlah di Hipmi PT. Sekitar satu
semester berjalan saya menemukan banyak ilmu di dalam Hipmi. Menurut saya Hipmi
acaranya keren-keren. Kenapa demikian? Karena salah satu alasannya adalah acara
Hipmi seperti nongkrong produktif, kopi bisnis, cangkruk produktif banyak
diadakan dicafe-cafe. Selain itu juga pembicaranya sudah pasti berbobot dan
sudah punya usaha-usaha sendiri yang sedang berkembang. Dan yang membuatku
senang adalah acara-acara seperti itu free
bahkan sering juga dapat minum gratis. Yang paling menyenangkan bisa bertemu
dengan mahasiswa-mahasiswa dari universitas lain di Surabaya, sehingga bisa
menambah teman,networking dan bisa saling bertukar pikiran. Mungkin barangkali
juga bisa menambah daftar nama-nama calon masa depan kita nanti, itupun jika
beruntung. Eaaa.. Setelah satu semester berjalan saya tiba-tiba ditunjuk juga
sebagi pengurus bagian Humas. Sebenarnya waktu itu saya sempat menolaknya
dengan dalih kalau saya belum punya pengalaman banyak dibidang wirausaha dan
kebetulan saya juga pengurus di UKM Jurnalis. Tapi karena sedikit dipaksa
(maaf) akhirnya saya meng-iyakan tawaran itu. Ya, harapannya semoga saya bisa
mengemban amanah ini dengan baik. Dan seperti yang kita ketahui bersama menurut
Rasulallah SAW. “Manusia yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Semoga saja apapun organisasi dan UKM yang kita ikutin bisa menambah pengalaman
dan manfaat bagi kita dan orang-orang disekitar kita. Seperti halnya sabda
Rasulallah SAW.Tersebut. Aamiiin.
Sidoarjo, 24 April 2017 | Budi Setiawan