#JJM Ke 6
"UCAPAN SYUKUR DAN TERIMA KASIH"
Bagaimana perasaanmu saat sesorang yang sudah kamu tolong dalam permasalahan hidupnya hingga dia keluar dari masalah tersebut, lalu dia cuek kepadamu?. Jangankan membalas kebaikan yang telah kamu berikan, mengucapkan terima kasih saja tidak mau. Pasti dalam hati kita merasa sebel kan. Sebagai orang awam dengan tingkat keikhlasannya menengah ke bawah dan jauh dibawah keikhlasan yang Maha Ikhlas, perasaan semacam itu menurutku wajar-wajar saja. Pasalnya setiap orang ingin dihargai sebagai bentuk apresiasi kita terhadap apa karya dan manfaat yang telah dihasilkannya. Bukan hanya untuk menghargai, lebih dari itu juga untuk memberikan motivasi pada orang tersebut agar lebih semangat dan antusias dalam menebarkan manfaat dan kebaikan.
Barangkali jurnal ini ditulis memang untuk menasehati penulisnya sendiri. Dengan harapan dapat menjadi sebuah cermin intropeksi diri dan mengingatkan pribadi yang kurang bersyukur ini. Adapun misalkan ada yang merasa tersentuh dari goresan pena ini ya alhamdulillah, saya anggap itu bonus. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampui.he
Berbicara masalah ucapan terima kasih, puncak rasa terima kasih dalam hidup ini adalah kemauan kita untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah dianugrahkannya.Dalam firmanNya "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7). Dalam firman tersebut sudah sangat jelas manfaat daripada bersyukur. Tapi, terkadang kita lupa akan itu semua. Prestasi dan pencapaian-pencapaian yang selama ini kita raih seolah-olah hanya dari hasil kerja keras kita untuk mencapai goal-goal itu. Padahal disamping itu ada Allah yang senantiasa memberikan semua atas buah daripada hasil kerja keras kita.
Diawal semester ke-4 perkulihaanku di STIE Mahardhika Surabaya, banyak orang-orang yang menurutku hebat dan keren yang aku temui. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah mampu membukakan pola pikirku yang semula mengkerut kini perlahan-lahan mulai melebar. Baik mereka yang kutemui secara tatap muka langsung maupun melalui medsos dan blog pribadinya. Ukuran yang membuatku menyebutnya hebat dan keren disini adalah terlihat dari aktifitas, pencapaian, pengabdian, serta pemikiran yang mereka ungkapkan secara langsung maupun tidak langsung. Ungkapan pemikiran secara tidak langsung tersebut dapat saya jumpai dimedsos maupun blog-blog pribadi mereka tempat membagi pemikirannya. Dan juga kemampuan mereka untuk memberikan motivasi dan kemanfaatan bagi orang lain. Motivasi yang memobilisasi kita untuk meraih kesuksesan dan kebaikan baik didunia hingga sampai nanti dikehidupan akhirat kelak, manfaat yang bisa kita rasakan dampaknya walaupun secara tidak langsung. Tentu sudah semestinya rasa terima kasih yang sebesar-besarnya itu aku berikan kepada mereka para inisiator kehidupan tersebut. Ah... tapi, aku merasa nyaliku masih ciut untuk mengungkapkan rasa terima kasih itu secara langsung didepan mereka yang bersangkutan. Walaupun satu atau dua diantara mereka berhasil aku ungkapkan rasa terima kasih itu kepadanya langsung. Namun bagaimana dengan yang lainnya? Ya, mungkin ungkapan rasa syukur dan terima kasih lewat coretan di blog ini dapat mewakilinya. Ku berharap begitu.
Bagiku mereka adalah penyemangat kehidupanku, aku merasa menjadi sesosok manusia yang faqir ilmu setelah kau paparkan betapa luasnya lautan ilmu tersebut. Aku merasa menjadi hamba yang hina setelah tau bahwa buah dari ilmu tertinggi itu akhlaq bukan hanya teori semata. Perasaan itu sempat hinggap dihati beberapa hari ini dan mungkin sebagai pengikatnya aku harus menuliskannya disini. Sebagai alarm yang mengingatkan bahwa aku harus bangun dari tidur panjangku mulai detik ini juga. Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, yang menurutku bukan hanya guru tapi setiap Insan yang mau membagikan ilmunya. Sekaligus sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah berupa ilmu yang bermanfaat kepadaku lewat perantara mereka. Semoga kedepan akan banyak tumbuh para inisiator kehidupan yang lain yang bertebaran dimuka bumi ini. Karena seperti yang kita ketahui bersama menurut hadist Rasulallah Saw. "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". Dan aku juga berharap semoga aku juga bisa seperti kalian. Belajar lebih giat lagi untuk mengejar kesuksesan kalian, lambat laun tapi pasti. Tunggu Aku.
Budi Setiawan ||Sidoarjo,5 April 2017
Sumber gambar: http://uwezu93.deviantart.com/art/Berterima-kasih-368138728
"UCAPAN SYUKUR DAN TERIMA KASIH"
Bagaimana perasaanmu saat sesorang yang sudah kamu tolong dalam permasalahan hidupnya hingga dia keluar dari masalah tersebut, lalu dia cuek kepadamu?. Jangankan membalas kebaikan yang telah kamu berikan, mengucapkan terima kasih saja tidak mau. Pasti dalam hati kita merasa sebel kan. Sebagai orang awam dengan tingkat keikhlasannya menengah ke bawah dan jauh dibawah keikhlasan yang Maha Ikhlas, perasaan semacam itu menurutku wajar-wajar saja. Pasalnya setiap orang ingin dihargai sebagai bentuk apresiasi kita terhadap apa karya dan manfaat yang telah dihasilkannya. Bukan hanya untuk menghargai, lebih dari itu juga untuk memberikan motivasi pada orang tersebut agar lebih semangat dan antusias dalam menebarkan manfaat dan kebaikan.
Barangkali jurnal ini ditulis memang untuk menasehati penulisnya sendiri. Dengan harapan dapat menjadi sebuah cermin intropeksi diri dan mengingatkan pribadi yang kurang bersyukur ini. Adapun misalkan ada yang merasa tersentuh dari goresan pena ini ya alhamdulillah, saya anggap itu bonus. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampui.he
Berbicara masalah ucapan terima kasih, puncak rasa terima kasih dalam hidup ini adalah kemauan kita untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah dianugrahkannya.Dalam firmanNya "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7). Dalam firman tersebut sudah sangat jelas manfaat daripada bersyukur. Tapi, terkadang kita lupa akan itu semua. Prestasi dan pencapaian-pencapaian yang selama ini kita raih seolah-olah hanya dari hasil kerja keras kita untuk mencapai goal-goal itu. Padahal disamping itu ada Allah yang senantiasa memberikan semua atas buah daripada hasil kerja keras kita.
Diawal semester ke-4 perkulihaanku di STIE Mahardhika Surabaya, banyak orang-orang yang menurutku hebat dan keren yang aku temui. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah mampu membukakan pola pikirku yang semula mengkerut kini perlahan-lahan mulai melebar. Baik mereka yang kutemui secara tatap muka langsung maupun melalui medsos dan blog pribadinya. Ukuran yang membuatku menyebutnya hebat dan keren disini adalah terlihat dari aktifitas, pencapaian, pengabdian, serta pemikiran yang mereka ungkapkan secara langsung maupun tidak langsung. Ungkapan pemikiran secara tidak langsung tersebut dapat saya jumpai dimedsos maupun blog-blog pribadi mereka tempat membagi pemikirannya. Dan juga kemampuan mereka untuk memberikan motivasi dan kemanfaatan bagi orang lain. Motivasi yang memobilisasi kita untuk meraih kesuksesan dan kebaikan baik didunia hingga sampai nanti dikehidupan akhirat kelak, manfaat yang bisa kita rasakan dampaknya walaupun secara tidak langsung. Tentu sudah semestinya rasa terima kasih yang sebesar-besarnya itu aku berikan kepada mereka para inisiator kehidupan tersebut. Ah... tapi, aku merasa nyaliku masih ciut untuk mengungkapkan rasa terima kasih itu secara langsung didepan mereka yang bersangkutan. Walaupun satu atau dua diantara mereka berhasil aku ungkapkan rasa terima kasih itu kepadanya langsung. Namun bagaimana dengan yang lainnya? Ya, mungkin ungkapan rasa syukur dan terima kasih lewat coretan di blog ini dapat mewakilinya. Ku berharap begitu.
Bagiku mereka adalah penyemangat kehidupanku, aku merasa menjadi sesosok manusia yang faqir ilmu setelah kau paparkan betapa luasnya lautan ilmu tersebut. Aku merasa menjadi hamba yang hina setelah tau bahwa buah dari ilmu tertinggi itu akhlaq bukan hanya teori semata. Perasaan itu sempat hinggap dihati beberapa hari ini dan mungkin sebagai pengikatnya aku harus menuliskannya disini. Sebagai alarm yang mengingatkan bahwa aku harus bangun dari tidur panjangku mulai detik ini juga. Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, yang menurutku bukan hanya guru tapi setiap Insan yang mau membagikan ilmunya. Sekaligus sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah berupa ilmu yang bermanfaat kepadaku lewat perantara mereka. Semoga kedepan akan banyak tumbuh para inisiator kehidupan yang lain yang bertebaran dimuka bumi ini. Karena seperti yang kita ketahui bersama menurut hadist Rasulallah Saw. "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". Dan aku juga berharap semoga aku juga bisa seperti kalian. Belajar lebih giat lagi untuk mengejar kesuksesan kalian, lambat laun tapi pasti. Tunggu Aku.
Budi Setiawan ||Sidoarjo,5 April 2017
Sumber gambar: http://uwezu93.deviantart.com/art/Berterima-kasih-368138728
Tidak ada komentar:
Posting Komentar