#JJM ke 5
TENTANG
JJM (Jurnal Jomblo Mulia)
“Ilmu
itu bagai hasil panen atau buruan di dalam karung, menulis adalah
ikatannya” (Imam- Syafi’i)
Awalnya
saya mungkin harus jujur, bahwa menulis memang hal yang baru bagiku.
Tapi entah mengapa, disetiap aku mulai goreskan pena keyboard-ku
saya merasa beban pikiran dan hati ini mulai berkurang sekaligus rasa
gelisah ini sedikit demi sedikit terobati. Itu yang kurasakan, seakan
mendapatkan suntikan bius yang membuat hidupku tenang. Aku baru mulai
tertarik dibidang ini ketika aku menginjak semester tiga di kampus
STIE Mahardhika Surabaya. Berawal dari ke kagumanku pada 2 orang
penulis muda yaitu Gus Rofiq Hudawy (Gus: Sebutan Putra Kyai
Pesantren) penulis buku “Gus satu kata banyak tawa” dan “Doakan
jangan duakan” dan bang Brilli Agung penulis buku “Penyihir
Aksara” dan 25 buku lainnya. Mereka berdua seakan menjadi motivator
yang membangkitkan aura menulisku. Dari mereka saya tahu bahwa
menulis adalah pekerjaan mulia.
Penulis
adalah pekerja keabadian. Seandainya mereka meninggal dunia karya
tulis mereka akan tetap dikenang,dibaca dan diamalkan jika tulisan
itu bermanfaat, dan itulah konsep daripada ilmu yang bermanfaat. Ilmu
yang bermanfaat merupakan salah satu dari 3 perkara yang tidak putus
pahalanya ketika kita meninggal nanti. Ya, impian terbesarku saat ini
adalah ingin jadi Writter.
Minimal
aku bisa menulis satu buku seumur hidupku, ya kalau misalkan lebih
anggap saja itu bonus.. hehe. Apa salahnya kita bermimpi tinggi?
bahkan Bung Karno pernah bilang “Bermimpilah setinggi langit
seandainya kamu jatuh, kamu akan jatuh diantara
bintang-bintang”.Walaupun seperti kita ketahui bahwa menulis memang
bukan perkara yang bisa dibilang mudah bagi pemula sepertiku.
Buktinya saat ngerjain tugas makalah saja kita banyak copas materi
secara mentah-mentahan dari internet bagaimana dengan menulis sebuah
buku?. Bukankah dalam Islam ada sebuah maqolah yang tak asing lagi
ditelinga kita Man
Jadda wajada,siapa
yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Lalu
apa kaitannya dengan JJM? JJM adalah kepanjangan dari Jurnal Jomblo
Mulia. Ini adalah judul dari kumpulan beberapa tulisan yang aku share
di blog pribadiku www.pengembarailmunya.blogspot.com. Mungkin
darisini teman-teman bertanya kenapa kok pakai judul “Jurnal Jomblo
Mulia” ? Karena harapannya penulis jurnal ini menjadi jomblo yang
lebih dari sekedar jomblo biasa. Ya kalau mau jujur sih pada intinya
penulis gak mau dibilang sebagai JONES lah.hehe.. Haduh, kok malah
ngomongin jomblo sih. Oke next, berbicara tentang blog sebenarnya
blog-ku yang sekarang ku beri nama “PENGEMBARA ILMU” dulunya
bernama “GILA SALES DAN MARKETING”. Nah, aku rasa nama yang
terakhir ini lebih cocok setelah banyak pertimbangan yang aku
lakukan. Walaupun disatu sisi sejak dua tahun terakhir, pekerjaanku
memang bergelut didunia sales-marketing tapi aku merasa belum expert
saja
dibidang itu. Sehingga keputusan bulatku untuk me-rename
menjadi
“PENGEMBARA ILMU” adalah keputusan yang tepat, mengingat memang
aku sedang berjuang untuk mendapatkan ilmu-ilmu tersebut. Dan
InsyaAllah, saya berkomitmen untuk bisa ber-istiqomah menulis JMM ini
diblog. Minimal dalam satu minggu satu jurnal yang saya tulis di JJM,
syukur-syukur bisa setiap hari. Harapannya semoga apa yang saya tulis
bisa memberikan manfaat kepada teman-teman pembaca dan khusunya bisa
menjadi cambuk bagi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari
hari ke hari. Amin.
Saya
termasuk orang yang tidak begitu percaya dengan kata kebetulan.
Termasuk beberapa penulis buku
Best Seller yang
terkenal sebut saja; Ahmad Fuadi, Ippho Santosa, Andre Hirata, Radiya
Dika dll. Mereka menjadi yang seperti saat ini bukan hanya
berdasarkan kata kebetulan tapi pasti mereka melalui beberapa proses
yang panjang untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Maka, terus
berbuat untuk mimpi yang kita yakini dan layak diperjuangkan meskipun
kecil merupakan langkah yang tepat. Tak ada yang tahu upaya yang
mana yang akan mendatangkan hasil, tugas kita bukan
memperdebatkannya. Tugas kita hanya terus berikhtiar. Untuk perkara
upah sebagai buah daripada hasil. Sudah ada yang mengatur, tidak usah
kwatir!
Menunjukkan
kerja nyata kita dalam meraih cita-cita tersebut saya pikir memang
perlu diperlihatkan kepada khalayak. Bukan semata untuk mencari
polularitas, itu terlalu rendahan. Namun barangkali dengan
mengabarkan kepada orang lain melalui blog, medsos dll. Kita akan
memperoleh dukungan dan kekuatan. Ya, walupun kekuatan untuk memulai
dan mengerjakan dari diri sendiri itu lebih ampuh. Setidaknya dengan
adanya dukungan kita akan mendapatkan beberapa suplemen
penambah
semangat kita, yang paling penting dukungan itu bagiku adalah dari
orang tua. Orangtua bisa dijadikan purnama penyemangat kita, misalnya
dengan kesuksesan yang kita raih dapat membahagiankan kedua orangtua
sebelum mereka meninggalkan kita untuk selamanya.
__________________________________________________________________________
Sidoarjo, 25 Maret 2017
Budi Setiawan