Kamis, 02 April 2020

APA YANG BISA DIPOST?


[ JJB Ke #28 Series #LiterasiLawanPandemi]

Sumber foto: Pribadi


Pertanyaan ini saya rasa banyak menghantui kaum milenial yang saat ini sedang khusuk-khusuknya mengikuti anjuran pemerintah untuk #dirumahaja . Milenial yang sebelum adanya serangan pandemi Covid-19 adalah kaum yang "dikit-dikit cekrek upload" tak lupa dengan hastag #ootd nya agar lebih afdhol. 😁

Sayang seribu sayang kegiatan yang sudah mendarah daging itu pada akhirnya dihentikan secara paksa oleh monster bernama "korona". Pada akhirnya, postingan-postingan yang saya jumpai di Ig story atau wa story teman-teman belakangan ini lebih banyak menampilkan tentang betapa kejamnya virus korona tersebut menyerang manusia. Tentang berita-berita daerah zona merah yang kian meluas, upaya-upaya kebijakan pemerintah untuk pencegahan dan info-info lain seputar virus tersebut. Sesekali ada beberapa juga yang jualan APD (Alat pelindung diri) berupa masker, hand sanitizer dan lain-lain.

Jenuh nggak sih? Saya yakin sebagian dari kita merasa jenuh akan hal itu. Kapan ini semua akan berakhir? Jawabannya tidak ada yang tahu persis. Yang jelas hal tersebut tidak boleh kita remehkan, namun juga jangan terlalu panik. Hingga pada akhirnya atas dasar kepanikan tersebut kita ngelakuin hal-hal yang konyol semacam #panicbuying , membeli barang-barang untuk pencegahan korona secara berlebihan untuk kemudian menimbunnya. Tanpa melihat bahwa di samping kanan kiri kita juga membutuhkannya. Berapa banyak dokter dan tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan virus ini menjadi korban karena kurangnya APD? Plis kawan, mereka adalah PAHLAWAN kita saat ini.

Berawal dari kejenuhan itu, saya tergerak untuk membuat semacam gerakan bersama untuk lebih produktif dan bermaanfaat bagi sekeliling kita. Gerakan tersebut bisa kita mulai dengan hal-hal kecil namun bisa ber-impact secara luas. Semisal menulis. Kenapa menulis? Karena dengan menulis kita bisa memberikan sedikit wawasan kita kepada dunia. Meng-edukasi pembaca dengan hal-hal yang sekiranya bermaanfaat itu saya rasa juga sebuah upaya dalam rangka mencerdaskan bangsa ini. Kalau bicara 'bangsa' dirasa terlalu berlebih-lebihan ya mungkin buat teman-teman sekitar kita saja dulu. Hehe..

Tidak perlu tulisan yang panjang x lebar x tinggi. Cukup buat postingan di instagram atau facebook dengan memberi caption satu paragraf atau dua paragraf dari masing-masing sisa foto hasil jepretan sebelum masa #physicaldistancing ini dengan dibumbui narasi yang sedikit menggugah untuk dibaca saya rasa itu sudah layak di-publish. 😊. 

"Satu peluru bisa menembus satu kepala, satu kata bisa menembus jutaan kepala" - Sayyid Quthb

Sidoarjo, 2 April 2020 || Budi Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar